Jika diberi pilihan: ‘belajar safety dari perusahaan yang berkinerja buruk sehingga banyak mengalami kecelakaan serius’ atau dari ‘perusahaan yang berkinerja baik sehingga tidak mengalami kecelakaan serius’, mana yang akan anda pilih?
Tentu anda akan memilih yang kedua.
Meskipun pilihan pertama juga banyak yang bisa dipelajari, tapi pilihan kedua terlihat jauh lebih masuk akal.
Kita ingin belajar bagaimana perusahaan bisa mencapai tujuan bisnisnya, di tengah sumber daya yang tidak tak terbatas, perubahan kondisi lingkungan, dan tekanan para pemangku kepentingan. Bagaimana dinamika interaksi antar manusia (dengan kelebihan dan keterbatasannya), peralatan, serta bahan bisa berjalan baik tanpa menghasilkan gangguan yang berarti.
Namun pada kenyataannya, kita lebih senang belajar dari hal-hal buruk. Learning from accident.
Sulit memang melihat kesuksesan/keberhasilan/keselamatan operasi, karena hal itu terjadi begitu banyak, terlalu sering, sampai-sampai kita tidak menganggapnya ada.
Ketika ia tiada, baru kita merasa kehilangan. Seperti kata Fort Minor (grup band), di salah satu lirik lagunya, “you don't really know what you got 'til it's gone” (kita baru menyadari apa yang kita punya ketika hal itu telah tiada).
Kita sebetulnya sudah bekerja dengan bagus selama ini –dalam porsi terbesar aktifitas, telah berhasil mencapai tujuan bisnis dengan selamat, inilah aktifitas/keselamatan yang perlu kita pelajari. Fokus pada hal ini yang perlu kita perbesar.
Belajarlah dari fenomena ketika ‘keselamatan hadir di tempat kerja’, jangan dari fenomena ketika ‘keselamatan tidak ada di ruang kerja’ alias terjadi kecelakaan.
Perbanyaklah fenomena dimana ‘keselamatan hadir di tempat kerja’. Apa saja resepnya, bagaimana racikannya, variasi/gangguan apa saja yang telah berhasil diakomodir, adaptasi lokal bagaimana yang telah dilakukan tim teknis lapangan, dst.
Jika itu semua (belajar dari keselamatan) bisa kita duplikasi, replikasi, perbanyak, dengan sendirinya, kejadian tidak normal yang tidak menguntungkan (kecelakaan) akan tertekan dengan sendirinya.
Dan belajar dari keselamatan ini tidak mudah, namun bukan berarti tidak bisa dijalankan toh.
Mari berlatih, dan mulai saja menggunakannya.
---000---
Depok, 30 April 2020
Syamsul Arifin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar